PEMALANG - Para Kiai dan ulama pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Eks Karesidenan Pekalongan menilai bank thongol atau rentenir dan judi online (judol) menjadi ancaman serius bagi umat. Karena itu pemerintah harus segera bertindak melakukan penertiban.
Pemerintah juga diminta memberikan perhatian khusus dan serius meningkatnya angka penderita HIV/AIDS akibat perilaku seks menyimpang LGBT terutama di daerah kantong-kantong pekerja migran.
Berbagai persoalan umat itu muncul dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Eks Karesidenan Pekalongan di Hotel Regina, Kabupaten Pemalang, Sabtu (25/01/2025).
Rakorda dibuka Ketua Umum MUI Jateng KH Ahmad Darodji. Sekretaris Umum KH Muhyiddin menyampaikan materi sosialisasi hasil-hasil Rakerna MUI.
Sekretaris MUI Prof Dr Imam Yahya menyampaikan materi Ke-MUI-an dan Dr Andi Purwono menyampaikan materi Islam Wasathiyah.
Kiai Ahmad Darodji mengingatkan para pengurus MUI se-Jateng tentang fungsi khadimul ummah atau Pelayanan masyarakat dan shadiqul hukumah atau mitra strategis pemerintah.
‘’Agar fungsi-fungsi shadiqul hukumah bisa berlangsung dengan baik maka penting membanagun relasi dan kemitraan yang baik dengan pemerintah, ’’ kata Ketua Baznas Jateng itu.
Penderita HIV
Problem yang dihadapi umat terutama di wilayah Pantura disampaikan Ketua MUI Kabupaten Brebes KH Sholahuddin Masruri, Ketua Umum MUI Kabupaten Batang KH Hijroh, Ketua Umum MUI Kabupaten Pemalang KH Syaefulloh, Ketua Umum Kota Tegal KH Sobirin, Ketua Umum MUI Kabupaten Tegal KH Tubagus Fahmi, Ketua Umum MUI Kabupaten Pekalongan dan Ketua Umum MUI Kota Pekalongan KH Slamet Irfan.
Ketua MUI Kabupaten Brebes KH Sholahuddin Masruri. (Gus Sholah) mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia di wilayah Brebes masuk kategori rendah. Karena itu perlu ikhtiar dan Langkah semua kekuatan untuk meningkatkannya.
‘’Angka perceraian 4.800-an per tahun. Perkawinan anak tinggi termasuk 300 lebih yang pengajuan dispensasi pernikahan, ’’ kata pengasuh pondok pesantren Al-Hikmah2, Benda, Sirampog, Brebes itu.
Ketua Umum MUI Kabupaten Pemalang KH Syaifulloh menyampaikan informasi munculnya warung remang-remang di wilayahnya. Pihaknya mengambil alih pembinaan 350 anak rawan akidah yang saat ini jumlahnya mencapai 1.000 anak.
Ketua Umum MUI Kota Tegal KH Shobirin mengeluhkan munculnya 46 lebih karaoke di Kota Tegal. Sedang Ketua Umum MUI Kabupaten Batang KH Hijroh mengkhawatirkan munculnya dampak negatif sebagai akibat dibukanya Kawasan Industri Terpadu Batang (KWITB) terutama masuknya orang luar Batang terutama menyangkut moral.
Khusus masalah ini MUI Kabupaten Batang meminta pemerintah memberikan perhatian secara khusus dan serius.
(N.Son/Agus F/Djarmanto-YF2DOI)